ABSTRAKSI
Sebuah instansi yang
melayani kepentingan publik seperti rumah sakit, bank, dan instansi lain yang menggunakan
loket, pasti memiliki sistem antrian tertentu. Untuk keperluannya
masing-masing, tiap instansi tersebut memiliki sistem yang berbeda-beda karena
target dari pelayanannya juga berbeda. Salah satu sistem antrian yang menarik
untuk dianalisis adalah sistem antrian di rumah sakit. Sistem antrian tersebut
memiliki sifat yang unik jika dibandingkan dengan sistem antrian yang lain.
I.
PENDAHULUAN
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian abstraksi
di atas, sistem antrian di rumah sakit memiliki sifat yang unik. Antrian di
rumah sakit ditujukan untuk para pasien yang notabene sedang tidak dalam
konsisi optimal saat mengantri. Untuk menghadapi kasus ini seyogyanya rumah
sakit membuat sebuah sistem yang dapat mengalokasikan kebutuhan para pelanggan
(pasien).
Salah satu caranya adalah menyediakan tempat duduk untuk
para pasien selain menyediakan antrian-antrian atau baris-baris untuk
mengantri. Kemudian rumah sakit juga
menyediakan
nomor antrian, jadi setelah pasien mengambil nomor antrian pasien bisa langsung
duduk dan menunggu nomornya dipanggil. Hal tersebut lebih baik daripada pasien
harus mengantri dengan berdiri.
Sistem antrian berbeda lagi untuk Unit Gawat Darurat
pada sebuah rumah sakit. Karena kepentingan dari sang pasien sangat mendesak,
rumah sakit harus mengakomodasi hal tersebut dengan tepat sasaran. Hal tersebut
bisa dilakukan dengan memberikan pelayanan
yang lebih cepat
daripada pelayanan untuk pasien standard.
Hal di atas baru mencakup sistem antrian padahal dalam
paper ini hal yang akan dibahas lebih lanjut adalah sistem pelayanan pasien
Rumah Sakit. Nantinya akan dibahas hal-hal yang lebih mendetail dari sistem pelayanan
pasien yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
II.
DIAGRAM ALIR DARI SISTEM PELAYANAN DARI
UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
Sistem pelayan dari Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta relative sulit untuk dijelaskan dengan tulisan atau sebuah esai.
Sistem pelayanan ini termasuk sistem pelayan yang rumit dan kompleks karena banyak
unsur yang termuat di dalamnya, seperti sistem antrian, sistem pembayaran, dan
sebagainya. Untuk mempermudah dalam menjelaskannya, digunakanlah diagram alir
(flow chart), agar sistem pelayanan ini bisa dicerna lebih detail.
Dari gambar di atas, bisa dicerna bagaimana Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta memberikan pelayannya ke pasien. Diagram alir (flow chart) di atas menjelaskan bagaimana alur pasien dari mereka datang sampai mereka pulang kembali.
III.
ANALISIS DIAGRAM ALIR DARI SISTEM PELAYANAN
Dalam bagian ini, sistem pelayanan yang disajikan dalam
bentuk diagram alir, akan dianasisis bagaimana mereka bekerja. Pada bagian ini,
analisis akan dibagi menjadi dua. Untuk perawatan di UGD ( Unit Gawat Darurat),
Pasien bisa dirawat dengan rawat inap ataupun tidak, hal ini ditentukan
seberapa parah sakit yang diderita pasien. Ketika pasien datang, pasien
langsung dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa, dalam pemeriksaan ini ditentukan
apakah pasien harus rawat inap apa tidak.
A.
Pasien
Tidak Rawat Inap
Setelah pemeriksaan terhadap pasien selesai, jika
tidak ada pendamping pasien, pihak rumah sakit segera menelpon keluarga pasien
untuk datang serta melakukan proses selanjutnya, yaitu dia harus segera
mendaftar di receptionist (khusus UGD), biasanya proses disini tidak ramai
sehingga tidak perlu antri. Di sini kita mendapat slip pembayaran untuk membayar
biaya periksa dan biaya obat. Setelah itu kita harus membayar di loket
pembayaran.
Di loket pembayaran biasanya antri, karena segala proses
pembayaran dari semua bidang, tidak hanya UGD dibayar disini. Kemudian kembali
lagi ke receptionist untuk menebus resep dengan menunjukkan slip pembayaran yg
sudah disahkan di loket pembayaran sebagai bukti bahwa kita sudah membayar
dengan lunas.
Setelah mendapat resep, ambillah obatnya di apotek. Proses
di sini juga antri, karena tidak hanya UGD yang mengambil obat di sini, tapi
semua bagian. Setelah mendapat obat, jemput pasien di UGD dan pasien bisa pulang.
B. Pasien Rawat Inap
Setelah pemeriksaan terhadap pasien selesai dan pasien
harus rawat inap, pendamping pasien harus mendaftar dulu di administrasi
(berbeda tempat dengan yang tidak rawat inap) untuk mendaftar dan mencari ruangan.
Ketika mendaftar dan mencari ruangan biasanya kita antri dulu karena adanya
pasien dari bidang yang lain mendaftar disini juga. Setelah mendaftar dan
mendapat ruangan, pasien UGD tadi segera dibawa ke ruangan tersebut untuk rawat
inap dan dirawat selama beberapa hari tergantung dari sakitnya.
Setelah pasien sembuh atau masa rawat inap sudah selesai,
pendamping beserta pasien segera menuju administrasi lagi untuk mengambil slip
pembayaran biaya rawat inap (sudah termasuk obat yang diberi selama rawat inap).
Proses disini antri. Setelah itu membayar di loket bank dengan membawa slip
pembayaran tadi. Proses di sini juga antri.
Setelah selesai membayar, pendamping beserta pasien bisa
pulang ke rumah ( pasien tidak perlu menebus resep obat, karena obat sudah
diberikan ketika masa rawat inap).
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar