C1C012056
AKUNTANSI A 2012
RESUME:
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS, JAMES HALL.
SEVENTH EDITION, CHAPTER 7
THE CONVERSION CYCLE (SIKLUS KONVERSI)
A. PENGERTIAN
SIKLUS KONVERSI
Siklus Konversi adalah sekelompok
kegiatan berulang pada aktivitas bisnisdan operasi pemrosesan data yang
berhubungan dengan pengkonversiansumber daya input, seperti bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead menjadibarang jadi atau jasa untuk dijual.
Siklus konversi berisi transaksi
yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat
dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja,
dan ongkos eksploitasi.
B.
JENIS-JENIS SIKLUS KONVERSI
1. Sistem
Produksi
Melibatkan
perencanaan,penjadwalan,dan kontrolproduk fisik melalui proses manufaktur. Dalam
hal ini termasuk juga menentukan kebutuhan bahan baku,otorisasi pelepasan
bahan baku ke produksi dan pekerjaan yang harus dilakukan,serta mengarahkan
pergerakan WIP ke berbagai tahap proses manufaktur.
Bergantung pada produk yang sedang
di manufaktur,suatu perusahaanakan menerapkan satu dari metode produksi
berikut ini:
a. Proses
berkelanjutanmenciptakan produk yang homogeny melalui serangkaian
prosedur standar yang berkelanjutan.semen dan petrokimia di produksi dengan
metode manufaktur ini.biasanya menurut pendekatan ini perusahaan berusaha untuk
memelihara persediaan barang jadi pada tingkat yang di butuhkan untuk memenuhi
harapan penjualan yang di tetapkan.taksiran penjualan yang berkaitan dengan
informasi tingkat persediaan saat ini memicu proses ini.
b. Pemrosesan
batchmenghasilkan kelompok-kelompok (batch)produk terpisah.setiap item dalam
batch adalah sama,membutuhkan bahan baku dan operasi yang sama.untuk
menjustifikasi biaya perencanaan dan menyusun kembali peralatan untuk
menjalankan setiap batch,jumlah item dalam batch biasanya besar. Hal ini
merupakan metode paling umum dari produksi. Metode ini di gunakan untuk memanufaktur
produk seperti;mobil,peralatan rumah tangga,dan computer. Penggerak mekanisme
proses ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang
sesuai dengan kebutuhan penjualan yang di proyeksikan.
Dokumen
dalam system pemrosesan batch
Dokumen-dokumen
yang menggerakkan dan mendukung kegiatan pemrosesan batch yaitu:
o Taksiran
penjualan menunjukkan permintaan yang diharapkan untuk barang jadi perusahaan atau
untuk perioe tertentu.
o Jadwal
produksi perencanaan formal dan otorisasi untuk memulai produksi.
o Tagihan
bahan baku menspesifikasi jenis dan kuantitas bahan baku dan
bahan perakitan yang digunakan dalam memproduksi satu unit barang jadi.
o Kertas rute menunjukkan
jalan produksi untuk sekelompok produk tertentu selama proses manufaktur.
o Pesanan
pekerjaan dari BOM (bill of material) dan kertas rute untuk menspesifikasi bahan baku
dan produksi untuk setiap batch.
o Tiket untuk
bergerak mencatat pekerjaan yang dilakukan untuk setiap pusat pekerjaan dan
mengotorisasi pergerakan pekerjaan atau batch dari satu pusat kerja ke pusat
kerja lainnya.
o Permintaan
bahan baku mengotorisasi penjaga ruang penyimpanan untuk
melepaskan bahan baku kepada individu atau pusat kerja dalam proses produksi.
c. Proses
produksi batch melibatkan pabrikasi produk-produk
terpisah sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini di mulai oleh pesanan
penjualan dan bukannnya oleh tingkat persdiaan menipis.
2. Sistem Akuntansi
Biaya
Mengawasi arus informasi biaya yang
berkaitan dengan produksi. Informasi yang dihasilkan oleh system ini digunakan
untuk penilaian persediaan,penganggaran,control biaya,pelaporan kinerja,dan
keputusan-keputusan manajemen seperti keputusan “membuat atau membeli”.
C.
PENGENDALIAN SISTEM PRODUKSI
Dalam penentuan biaya berdasarkan
proses produksi,biaya dikumpulkan dalam proses atau departemen berdasarkan
periode. Pada setiap akhir periode,biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit
yang diproduksi untuk mencari biaya rata-rata per unit. Proses costing
digunakan jika tidak mungkin atau tidak memuaskan untuk mengidentifikasikan
banyak pekerjaan atau kumpulan produksi. Klasifikasi proses atau departemen
dapat dirancang sesuai dengan distribusi biaya atau tujuan pelaporan produksi.
Klasifikasi ini mendukung tujuan-tujuan akuntansi biaya proses dan pengendalian
produksi dengan order berulang. Biaya baik dalam join maupun proses costing
dapat berupa biaya actual atau biaya yang ditetapkan terlebih dahulu (contoh
:biaya standar).
Pengendalian intern atas persediaan
dan produksi didasarkan pada fungsi-fungsi terpisah dan catatan-catatan dasar
dan dokumentasi,seperti order produksi,formulir-formulir permohonan bahan, dan
kartu jam kerja.
Sistem akuntansi biaya meliputi baik
pengendalian produksi maupun persediaan ;keduanya sangat berkaitan dengan
masukan order,penagihan,penggajian,pengiriman,dan prosedur-prosedur pembelian.
Berkas dan
Laporan.
Pengendalian produksi mencakup
perencanaan produk mana yang akan diproduksi dan penjadwalan produksi untuk
mencapai pemanfaatan sumberdaya secara optimal. Kebutuhan dasar produksi
disajikan dalam daftar bahan dan daftar kegiatan utama. Spesifikasi bahan untuk
produksi secara rinci dicatat dalam daftar bahan. Daftar bahan mencakup bahan
yang dibutuhkan dan di deskripsi mengenai order. Daftar bahan dapat digunakan
sebagai referensi untuk penggantian bahan,dan sebagai dasar menentukan bahan
pendukung.
Menentukan produk mana yang akan
diproduksi membutuhkan keterpaduan antara permintaan produk,permohonan
produk,dan sumberdaya produksi yang tersedia di perusahaan. Sumberdaya tersedia
untuk produksi dikomunikasikan ke fungsi pengendalian produksi melalui laporan
posisi persediaan dan laporan ketersediaan barang. Laporan posisi bahan baku
merinci sumber daya bahan dalam persediaan yang tersedia untuk di produksi.
Aliran-Aliran
Transaksi
Order
produksi digunakan sebagai otorisasi departemen produksi untuk membuat produk
tertentu. Permintaan bahan diterbitkan untuk setiap order produksi untuk
mengotorisasi departemen persediaan untuk mengeluarkan bahan ke departemen
produksi.
Kegiatan tenaga kerja dicatat dalam
kartu jam kerja. Kartu ini di posting ke order produksi dan dikirimakan ke
departemen akuntansi biaya. Rekonsiliasi periodikkartu jam kerja dengan laporan
tenaga kerja produksi merupakan fungsi pengendalianintern penting.
Laporan Posisi
Produksi
Secara periodic dikirim dari
departemen produksi ke fungsi pengendalian produksi. Laporan posisi produksi
merinci pekerjaan selesai per order produksi sesuai dengan proses produksi. Ini
digunakan untuk monitor posisi produksi yang belum selesai dan untuk merivisi
skedul produksi per departemen sesuai kebutuhan.
Akuntansi Biaya.
Departemen akuntansi biaya
bertanggungjawab membuat catatan biaya barang dalam proses.
Catatan-catatan baru ditambahkan ke dalam file ini setelah menerima order
produksi baru,dikeluarkan oleh pengendalian produksi.
D.
AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1. Perancangan
Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah
Perancangan produk.Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah
produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan
secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Aktivitas perancangan produk
menciptakan dua dokumen utama :
o Daftar bahan
baku
o Daftar
operasi
2. Perencanaan dan
Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan
dan penjadwalan. Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Dua metode dari perencanaan produksi:
a)
Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya
bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
b)
Sistem produksi
Just-in-time (JIT)
Produksi JIT adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan system produksi dimana barang-barang hanya di produksi hanya sesuai
kebutuhan operasi mendatang. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau
meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
3. Operasi
Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi
aktual dari produk.Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai
perusahaan.
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah
penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin
yang dikendalikan oleh komputer, untuk mengurangi biaya produksi.
Setiap
perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
·
Bahan baku yang digunakan
·
Jam tenaga kerja yang digunakan
·
Operasi mesin yang dilakukan
·
Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
4. Akuntansi biaya
Langkah
terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Tujuan dasar dari sistem
akuntansi biaya itu adalah :
·
Untuk memberikan informasi untuk perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi.
·
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk
untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
·
Mengumpulkan dan memproses informasi yang
digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan
yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya
yaitu :
·
Harga pokok pesanan
Perhitungan
biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan
tertentu. Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya
mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke
produk, bukan pada metode pengumpulan data.
·
Harga pokok proses
Perhitungan biaya proses membebankan
biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua
unit yang diproduksi.
Sebagian besar bahan baku diberi
kode garis.Staf administrasi bagian persediaan menggunakan terminal on-line
untuk memasukkan data penggunaan bagi barang yang tidak diberi kode garis.
Kartu waktu kerja adalah sebuah
dokumen kertas yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas
pekerja.Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk
setiap tugas pekerjaan tertentu.Para pekerja memasukkan data ini dengan
menggunakan terminal online di setiap bengkel kerja pabrik.
Mesin dan
Peralatan
Ketika perusahaan
mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang
lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
Overhead
Pabrik
Semua biaya produksi yang tidak
secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau proses
tertentu.
Akuntansi
untuk Aktiva Tetap
SIA juga dapat mengumpulkan
informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus
produksi.Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang
cepat dan periodik atas database aktiva tetap.
Informasi minimum yang seharusnya
dijaga mengenai aktiva tetap adalah sebagai berikut :
o
Nomor seri
o
Lokasi
o
Biaya
o
Tanggal perolehan
o
Nama dan alamat pemasok
o
Umur yg diharapkan
o
Nilai sisa yang diharapkan
o
Metode penyusutan
o
Beban penyusutan ke tanggal
o
Perbaikan
o
Kinerja service pemeliharaan
o
Nomor identifikasi
E.
TUJUAN SIKLUS PRODUKSI
Fungsi dari SIA dirancang dengan
baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan berikut terpenuhi :
1.
Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
2.
Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya.
3.
Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah
akan dicatat.
4.
Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
5.
Catatan yang akurat dipalihara dan dilindungi dari
kehilangan.
6.
Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan
efektif.
F.
ANCAMAN SIKLUS PRODUKSI
Ancaman-ancaman yang timbul dalam
proses produksi adalah :
1.
Transaksi yang tidak diotorisasi
2.
Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
3.
Kesalahan pencatatan dan posting
4.
Kehilangan data
5.
Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
G.
KEBUTUHAN INFORMASI DAN PROSEDUR
Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk
memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.Dalam siklus
produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan
eksternal. Kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.
Kritik utama dari sistem akuntansi
biaya tradisional adalah :
1.
Alokasi biaya overhead tidak tepat
Pemecahan
dalam hal ini yaitu dengan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
(ABC).ABC mencoba
untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan secara
berurutan hanya mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke produk atau
departemen.Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik
adalah penggerak biaya. Penggerak biaya adalah apapun yang memiliki hubungan
sebab akibat dengan biaya.
Manfaat dari sistem ABC yakni :
o
Keputusan yang lebih baik
Data biaya
yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan harga
yang lebih baik.
o
Peningkatan pengelolaan biaya
Data biaya
yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk
mengendalikan serta mengelola total biaya.
H.
MODEL DATA SIKLUS PRODUKSI
Guna memaksimalkan kegunaan
manajemen biaya dan pengambilan keputusan, data siklus produksi harus
dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah. Entitas barang dalam proses
digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum data mengenai bahan baku, tenaga
kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk memproduksi
barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar